Polcil SD Muhammadiyah Bausasran, Pembentukan Karakter Sejak Dini
Polisi Cilik SD Muhammadiyah Bausaran Yogyakarta
Yogyakarta- Terobosan kreatif dilakukan Polsek Danurejan guna membentuk karakter disiplin sejak dini. Pembentukan karakter sejak dini itu dilakukan oleh Polsek Danurejan bekerja sama dengan SD Muhammadiyah Bausasran dengan membentuk Polcil (Polisi Cilik= Polisi kecil). Sejak dimulainya tahun ajaran baru 2016/2017, SD Muhammadiyah Bausasran Yogyakarta (Mubayo) memasukan kurikulum pelajaran Polcil pada Siswa Kelas IV dengan jumlah siswa 44 Orang.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Danurejan melalui Kanitbinmas Iptu Sartono pada Selasa (25/10/16) pagi. Untuk memberikan pembelajaran itu, Polsek Danurejan telah membentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama satu tahun. RPP tersebut meliputi kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar.
"Luar biasa, kegiatan Polcil tersebut mendapat sambutan positif dari pihak Yayasan Muhammadiyah melalui Sekolah serta pihak orang tua," terang Kanitbinmas. Iptu Sartono menambahkan jika Polcil di SD Muhammadiyah Bausasran ini lahir dari hasil koordinasi pihak sekolah dan orang tua siswa serta Unitbinmas Polsek Danurejan, tingkat kerawanan prilaku pada usia anak disadari perlu penanganan secara menyeluruh dan konsisten.
"Perilaku itu bukan dilahirkan tapi diciptakan," kata Kanitbinmas.
Perbuatan yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan dan akan menjadi kepribadian dan akhirnya itulah yang dinamakan perilaku. Oleh karenanya untuk membentuk perilaku sebenarnya bisa dimulai dari kapanpun dan pada siapapun salah satunya adalah dengan kegiatan Polcil Di SD Muhammadiyah Bausasran Yogyakarta yang bekerja sama dengan Polsek Danurejan.
Beberapa RPP yang disusun sudah sesuai Standart Kompentesi pada Silabus Pembelajaran seperti mengapresiasi etika ber-lalulintas dan etika hidup bermasyarakat. Selain itu mengapresiasi hidup disiplin diharapkan para siswa bisa memahami bukan hanya sekedar tahu, karena dalam pembelajaran ini tidak hanya menerima ilmu dan pengalaman tapi setiap siswa dituntut komunikatif. Berpikir untuk kreaktif sehingga akan bisa kita dapatkan kemapuan disetiap anak selanjutnya bisa kita arahkan sesuai dengan harapan kita semua.
Ipda Sartono menuturkan bahwa terhadap anak jangan sekali-kali diperbolehkan bohong sekecil apapun sejak dini. Kalau ini menjadikan prilaku maka hal itu akan menghancurkan masa depan anak itu sendiri serta masa depan bangsa. Serta perbuatan-perbuatan lain seperti tertib, disiplin dan hal apapun yang menjadi kebiasaan akan menjadi kesukaan kalau sudah menjadi kesukaan akan sulit untuk mengendalikan.
"Hal yang perlu dihindari hal-hal negatif perlu dihindari sejak dini," tambah Iptu Sarrtono. Salah satu contoh yang disebutkannya adalah suka berbohong, suka tidak tertib, suka tidak disiplin hal ini awal dari perbuatan menyimpang untuk generasi muda.
Diharapkan melalui Polcil ini bisa bermanfaat terhadap pembentukan pendidikan berkarakter bagi anak-anak dengan lebih mengetahui dan memahami etika pergaulan. Selain itu para anak akan mampu dan mudah menyelesaikan permasalahan jika terjadi diantara mereka seperti mudah memaafkan dan minta maaf, sehinga tidak ada lagi perkelahian pelajar nantinya.
"Mohon dukungan dari semua pihak, saran dan masukan serta apapun yang berguna terhadap kegiatan Polcil di SD Muhammadiyah Bausasran Yogyakarta sangat kami harapkan," tutup Iptu Sartono.