Enos Tipagau, Akhir Pelarian Dari Eksekutor Papua Merdeka
Mimika - Satuan tugas Penegakan hukum Operasi Damai Cartenz bersama jajaran Polres Mimika berhasil menangkap wakil komandan Kompi Baitua yakni Enos Tipagau yang merupakan jaringan atau sayap dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Pimpinan dari Undius Kogoya.
Enos Tipagau selaku wakil komandan Kompi Baitua ditangkap di jalan Budi Utomo, Timika, ia merupakan anak buah dari Undius Kogoya, yang merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata yang terus beraksi di wilayah Intan Jaya.
Atas serangkaian aksi kriminalitas yang diperbuatnya, Enos masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Intan Jaya dan Polda Papua. Ia mengakui atas terlibatnya dalam rangkaian tindak pidana di Kabupaten Intan Jaya.
Yang pertama adalah penembakan pada 5 Agustus 2020 yang mengakibatkan warga sipil saudara Jainuddin meninggal dunia. Korban meninggal ditembak pada bagian dada dan bahu sebelah kanan lalu melakukan penembakan untuk menganggu rombongan tim penjemputan Kapolda Papua, Irjen Mathius D. Fakhri saat masih menjabat Wakapolda Papua, pada 25 September 2020.
Selain itu dirinya Bersama dengan kelompoknya juga melakukan gangguan dengan penembakan kearah Poslek Sugapa, Intan Jaya, pada 30 September 2020 dan melakukan penembakan di Pos Koramil pada 25 Februari 2021 tidak hanya melakukan aksi penembakan dirinya Bersama kelompoknya juga melakukan aksi pembakaran kios warga sipil yang bernama bapak Rian, pada 30 Oktober 2021 dan melakukan penembakan kembali terhadap saudara Ramli di kiosnya, yang saat itu menjual minyak tanah, pada 8 Februari 2021, Saudara Ramli tertembak pada rahang hingga tembus.
“Ya memang betul, saya Bersama dengan teman teman yang lakukan aksi penembakan dan juga bakar kios di Intan Jaya, saya mengakui juga kita tembak rombongan polisi yang mana kita incaw Wakapolda Papua,” Tutur Enos dengan Pelan.
Hingga saat ini Enos masih berada di dalam tahanan Polres Mimika guna melengkapi berkas perkara yang melibatkan dirinya dan rekan rekan lainya, Polisi juga sudah mengantongi indentitas dari pelaku yang lain dan sampai saat ini masih dilakukan pengejaran kepada kelompok tersebut.