Dukung Kebijakan Pemerintah, PGAT Serukan Tolak Premanisme di Yogyakarta
Yogyakarta - Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Gejayan Ayem Tentrem (PGAT) kembali mengadakan aksi damai dengan memasang spanduk dibeberapa titik disepanjang Jl. Afandi Gejayan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa PGAT mendukung semua kebijakan pemerintah yang diyakini untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat khususnya warga Yogyakarta untuk menjaga dan memelihara Yogyakarta menjadi daerah yang aman, nyaman dan ramah untuk semua kalangan baik warga asli Yogyakarta, pendatang, pelajar maupun wisatawan.
Ketua PGAT, Desi Setiawan, mengatakan sama seperti tahun sebelumnya, di Tahun 2025 ini, kami menyatakan kesiapan untuk ikut berperan dalam mendukung pemerintah dan menjaga keamanan diwilayah Yogyakarta yakni, dengan mengajak warga untuk bersatu dan saling membahu dalam menghadapi dinamika masyarakat yang terjadi di Yogyakarta.
Ia menjelaskan, aksi damai PGAT tersebut diikuti berbagai kalangan warga asli wilayah Gejayan yang bermata pencaharian mulai dari tukang becak, tukang parkir, wirausaha, hingga pelaku usaha tradisional.
"Masih jelas di ingatan kita, beberapa kejadian premanisme yang berakhir dengan kekerasan dan anarkis ditahun lalu disalah satu wilayah Jogja, hal itu sungguh-sungguh tidak lagi menunjukkan budaya Yogyakarta, yang terkenal akan keramahan dan tata kramanya.", ucapnya.
"Jadi sekali lagi, saya sampaikan bersama segenap warga dan elemen masyarakat, mari kita bersama sama untuk mendukung pemerintah yang baru dan tolak segala bentuk aksi kekerasan dan premanisme yang dapat merusak citra Kota Jogja," tambah Desi.